Call of Duty Mobile adalah game mobile yang sangat populer di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Namun, baru-baru ini muncul kabar bahwa game ini dilarang atau "diblokir" di beberapa negara, termasuk Cina. Apa sebenarnya yang terjadi dan apa dampaknya?
Alasan Diblokirnya Call of Duty Mobile
Ada beberapa alasan diblokirnya Call of Duty Mobile di beberapa negara. Salah satu alasannya adalah karena konflik politik antara negaranya dengan Amerika Serikat. Call of Duty Mobile dikembangkan oleh Activision, perusahaan yang berbasis di AS, dan oleh karena itu dianggap sebagai produk budaya asing. Negara seperti Cina memiliki kontrol ketat atas produk budaya asing yang masuk ke dalam negaranya, dan ketidakcocokan politik dapat menjadi alasan yang cukup kuat untuk melarang game ini.
Selain itu, Call of Duty Mobile dianggap mengandung kekerasan dan merusak moral anak-anak. Meskipun game ini diberi rating dan direkomendasikan untuk orang dewasa, banyak anak di bawah umur yang memainkannya tanpa pengawasan. Oleh karena itu, beberapa negara memutuskan untuk melarang Call of Duty Mobile dan game-game serupa agar anak-anak tidak terpapar kekerasan.
Dampak Diblokirnya Call of Duty Mobile
Meskipun diblokir, Call of Duty Mobile tetap menjadi game yang sangat populer di seluruh dunia. Dalam beberapa negara, seperti Cina, mungkin terlihat sedikit pengaruhnya karena pemerintah sudah lama memiliki kontrol ketat atas produk budaya asing yang masuk ke negaranya. Namun, dampak yang lebih besar terlihat di negara-negara di mana game ini dilarang tiba-tiba, seperti India.
Dalam beberapa minggu terakhir, India telah melarang Call of Duty Mobile dan PUBG Mobile, yang juga dianggap sebagai game yang berpotensi merusak moral anak-anak dan menyebabkan kecanduan. Larangan ini menyebabkan kegemparan di kalangan penggemar game mobile di India, dan banyak dari mereka mengeluhkan "ketidakadilan" dan "kebodohan" dari keputusan ini. Beberapa penggemar bahkan mengancam akan keluar dari India jika larangan tetap berlaku.
Kesimpulan
Call of Duty Mobile adalah game yang sangat populer di seluruh dunia, namun diblokir di beberapa negara karena alasan politik dan kekerasan. Meskipun dampaknya mungkin berbeda-beda tergantung negara, larangan ini dapat menyebabkan kegemparan di kalangan penggemar game dan memicu perdebatan tentang kebebasan berekspresi di era digital. Kami harus selalu memperhatikan usia pemain dan memperhatikan dampak budaya dari game-game yang kita mainkan, namun juga memperjuangkan kebebasan bermain dan berekspresi.